Entah apa yang sedang terjadi, mungkin sesuatu akan terjadi? aku gak paham.. tapi kenapa rasanya hampa
malam ini, sejujurnya aku ingin tidur bersama bunda, aku ingin dipeluk bunda, aku ingin mencium bunda.. Engga, tapi pengen di dekat dede juga.. etahlah..
tapi rasa egoisku saat ini memang sedang di tingkat tinggi, sejak kejadian itu.. kejadian yang mematahkan hati aku, kepercayaan aku.. aku berubah menjadi seseorang yang sangat dingin sepertinya.. tapi hari ini aneh..
Aku rindu ayah, rasanya aku selalu ingin ikut bersama ayah. sebab memang sejak kepergiannya, selain abah, mungkin tak ada yang benar2 berdiri di sisiku.. rasanya bertahan dari saat itu sampai sekarang, mulai membuat aku cape..
Semakin dewasa aku memang benar semakin kuat, namun sepertinya semakin banyak menangis sendirian, malam semakin jadi tempat aku membuang keluh kesah selama ini, rumah yang dulu tempat pulang, rasanya sekarang lebih seperti tempat kosan.. cukup untuk tidur dan istirahat..
Aku bahagia mengenal semuanya, aku senang dapat banyak sekali tokoh di kehidupan aku..
Aku sayang mereka, aku sayang keluarga ku..
tapi jika kembali mengingat detik demi detik sebab akibat malam menjadi hal yang paling aku benci, rasanya aku benar2 marah pada mereka...
aku kasihan dengan diriku sendiri, tapi aku tak suka dikasihani..
belakangan ini aku tidur ditemani selimut hijau masa kecilku, selimut kesukaan aku saat kecil, bahkan saat otu sempat membuat ku iri pada adik ku yg baru lahir karna selimut ku di pakai untuk kamarnya...
rasanya senang bisa merasakan kehatannya diusia ini, rasanya rindu akan saat2 itu..
aku bahagia sekali di waktu itu, seakan memang aku hanya punya keluarga yang selalu ada untuk ku, ayah yang selalu ada dengan ku, bahkan sepertinya aku memang selalu tersenyum tertawa bahagia saat itu...
aku benar2 bahagia kala itu
dan aku merindukan masa2 itu
aku selalu ingin kembali menjadi Syarah Hidari kecil yang tak ragu menangis kencang, tak ragu menyampaikan keinginan, tak ragu menolak sesuatu yang tak disukai...
Aku yang terkenal sebagai anak paling cengeng saat itu, rasanya memang tak pernah berubah...
bedanya, saat itu aku benar2 mengeluarkan tangis, teriak sekencang mungkin, tak ragu membuang air mata..
sekarang tak lagi..
cengeng ku sekarang benar2 seperti mafia..
selalu keluar, tanpa suara..
atau mencari waktu sunyi dan menangis sendirian, tentu dengan menahan suara dan air mata..
sama sekali tak bisa teriak...
kenapa rasanya seperti ada yang salah...
padahal dulu aku lebih merasa puas setelah menangis, namun tetap akan ada ayah yang menenangkan dan memeluk sampai aku benar2 merasa tenang..
tapi, kenapa sekarang
saat tangis ku tak lagi mengeluarkan semua rasa sakit aku saat tangis ku tak lagi memuaskan dan menenangkan aku, ditambah dengan tak ada ayah yang mencoba menenangkan aku.. semuanya sakit sendirian...
aku rindu ayah
aku ingin berhenti menangis setiap malam, aku cape..
kenapa bahkan setelah belasan tahun pun aku benar2 selalu merasa sendiri, kenapa keinginanku gak pernah berubah, kenapa aku selalu ingin ikut dengan ayah... kenapa harus hanya ayah?
aku capek..
aku gamau bersapa dengan rasa sakit lagi
udah cukup dengan hilangnya rasa percaya aku pada siapapun
udah cukup dengan sakit yang bahkan diberikan oleh orang terdekatku sendiri
aku capek
pengen istirahat
capek nangis
capek tahan emosi
meredakan mata sembab saat bangun pagi itu cukup sulit
aku ingin benar2 tidur nyenyak
aku menjauhi segala komunikasi sosial
karena rasanya menang tidak ada yang benar2 ada untu aku, bukan hanya teman, bahkan keluarga sekali pun rasanya memang tidak benar2 ada...
mungkin itulah kehampaan, karna memang sejak awal aku tak benar2 ditemani dari sisi manapun..
aku capek.. bener2 cape...
pengen bener2 pulang ke rumah.. istirahat dari rasa lelah..
aku rindu ayah
aku rindu abah