Translate

Rabu, Juni 29, 2022

Komunikasi meluruskan urusan hati, begitu katanya.

28 Juni 2022
Awal hari Selasa saat itu, seseorang yang jarang sekali mengirimku pesan, tiba2 datang dalam notif dm Instagram ku.
Ia menanyakan, apakah aku masih terjaga atau tidak.
Untung saja saat itu aku baru saja hendak tidur.
Ia datang membawa sebuah pertanyaan yang memberatkan isi pikirannya, juga menggundahkan hatinya.
Sayangnya pertanyaan itu bukanlah hal yang begitu menyenangkan bagiku.
Dia menanyakan sebuah kepastian, tapi bukan kepastian seperti yang aku inginkan darinya. 
Ini kepastian tentang suatu maksud dari sebuah unggahan story ku, yang katanya membahas mengenai seorang pria.
"Ini maksudnya masih aku atau yang lain?"
begitu tanyanya, aku pun tersenyum saat membacanya.
Memang benar, yang ku maksud bukanlah dia.
Tapi bukankah dengan ia bertanya seperti itu, sudah jelas? bahwa memang ia ingin aku menghapus namanya dari ceritaku.
"Aku abis nonton Youtube, Podcats gitu"
Lucunya ia datang karna ia baru saja menonton sebuah podcast di Youtube. Dengan inisiatifnya ia mengirim sedikit cuplikan dari podcast yang ia tonton.
Aku membukanya, dan ternyata itu adalah Podcast milik komedian Uus yang sedang deep talk dengan sahabat lamanya, Fico.
Aku menontonnya dengan seksama, kesimpulannya ia mengirimkan part dari Kesalahpahaman antara Uus dan Fico yang sudah terpendam selama bertahun2.
"kalo lu ada masalah dengan seseorang, selesaikan secepatnya, karna mungkin itu adalah kesalahpahaman"
Begitulah yang aku ambil dari secuil cuplikan itu.
Oke aku paham, apa maksud kehadirannya saat itu.
Ia meminta kejelasan tentang perannya dalam kehidupan percintaanku. Begitulah intinya.
Ia ingin menjelaskan sejelasnya bahwa sepertinya memang ia tak ingin berperan apa2 lagi dalam kehidupan asmara ku.
Ia ingin aku berhenti, begitulah kasarnya.
Namun aku paham alur pembicaraannya, dan aku rasa jika aku membiarkannya untuk menjelaskan, maka aku yang akan merasa tak dihargai.
Maka aku menjelaskan dengan cepat, apa maksud dari ketidak tertarikannya aku selama ini untuk berbincang dengannya seperti sebelum2nya lagi.
"Aku mau jaga jarak"
Begitulah kataku.
Kalo kau bertanya, "Serius?"
Rasanya aku tak bisa menjawab Iya ataupun Tidak.
Yang jelas, saat ini aku memang ingin mengobati diriku sendiri.
Sebab, aku sudah terlalu lelah dan sakit jika terus membahas tentang dia.
Aku sudah terlalu cape dengan apa yang aku rasakan pada dia.
Itu sebabnya, aku mencoba mundur.
Ya mundur, tapi andai ia tau. Saat itu, aku masih sedang berproses dan beradaptasi dengan keputusan ku.
Sayangnya, Ia tiba2 datang seakan menggertakku untuk segera melupakannya.
Apakah menyakitkan?
Hehe.. aku pun tak bisa menjawab.
Yang jelas, saat ia menjawab pesannya.
Ia mendukung usaha ku.
"......Aku mau menghilang lagi....."
"Jangan bergadang terus"
"Dah.. 👋🏻"
Aku menjawabnya dengan pesan penutup, 
"Apaansih menghilang lagi, padahal aku udah nahan buat ga bilang gitu karna gak mau kamu kya gitu", "okee.. kamu oge.. bye..".

Lalu, aku menangis.

Jumat, Juni 10, 2022

Surat Terbuka

Surat Terbuka..
Cielah judulnya kek so serius gitu yak..
Tapi asli, ini surat terbuka dari aku untuk kalian yang membacanya..
Sederhana aja, isinya hanya beberapa kalimat pesan dari ku..
Bukan khusus untuk menyemangati mu, bukan pula untuk membela mu, apalagi untuk terlihat akrab dengan mu...
Tapi..
Hi kamu!
Terima kasih sudah berjuang, sudah mau bertahan, dan sabar dengan perjalanan beratnya.
Dimanapun posisi mu saat ini, ingat ya, semuanya kamu dapat dengan segala usaha dan pengorbanan mu sebelumnya.
Tidak ada yang tertinggal maupun mendahului, semuanya berproses dan berjalan sesuai waktunya masing-masing.
Jangan nyerah ya!
Jangan merasa gagal untuk hal apapun, karena tidak ada yang benar-benar mati di dunia ini.
Jangan merasa runtuh dalam kondisi apapun, karena kekokohan itu selalu bisa dibangun kembali.
Jangan merasa menyesal hingga rasanya sesak dan ingin mati, karena setiap pilihan dalam kehidupan akan selalu ada hal baik dan buruk yang harus dinikmati.
Jangan nyerah untuk hal apapun, tetap berjuang ya...
Tetap sabar dalam perjalanannya, tetap berproses untuk kehidupan yang lebih baik. Kamu gak pernah tau,akan ada hal baik apa yang sudah dipersiapkan di ujung perjalanan mu itu.
Maka dari itu, tetaplah hidup demi secangkir kopi pagi hari di depan halaman rumah mu, demi berbincang dengan abang2 tukang dagang yang kadang sulit untuk dipahami pembicaraanya, demi bengong depan api unggun bareng kawan2 seperjuangan, demi ngecrushin dia yang gak pernah ngecrushin kita balik, demi semuaaaanya hal kecil yang membuatmu nyaman dan bahagia.
Kamu, udah bilang makasih belum sama diri kamu untuk segala perjuangannya sampai saat ini?
Sudah minta maaf belum sama diri kamu atas segala rasa sedih dan kesal yang pernah kamu alami?
Kamu,tetaplah jadi kamu.
Berjuanglah untuk kamu versi terbaik.
Tetap berjuang ya...
Kamu...
Terima kasih sudah membacanya..
Semoga rangkaian kata2 ini, bisa sedikit menghidupkan mu kembali, atau setidaknya bisa membuat mu bernapas lagi.
Kamu adalah alasan bahagianya seseorang dikemudian hari, maka tetaplah hidup, tetaplah ada, demi senyuman indah di wajah seseorang nanti.
Terima kasih..

:)
kapan2 kita berbincang2 lagi, kalo ada waktu bisa sambil ngopi dan deep talk biar makin akrab hehe...
Selamat malam
Semoga malam ini menjadi malam ternyaman mu, semoga tidur malam ini nyenyak, dan esok kamu bahagia.
Aamiin...

Halo semua..

Aku gak tau kalo ternyata menjadi manusia itu harus Sempurna.

Minggu, 19 Januari 2025 Masih awal tahun ya... Tapi hari ini aku tau, ternyata aku masih belum sebaik itu untuk hidup di dunia. Dengan adany...