Translate

Jumat, Januari 04, 2019

Twenty Four [12]

TWENTY FOUR

-I LOVE YOU-


    "Kambing! kau tak melupakan janji mu kan?" Leo yang bertanya dengan nada agak membentak ku.

    Ini bahkan aku sedang berada di kampus, mendengarkan penjelasan dosen di kelas, tetapi Leo terus menangih ku atas ajakan ku untuk mengunjungi rumahnya di hari ulang tahunnya.

    "Aku ingat, aku juga menginginkannya. Jadi diamlah!" aku menjawab pertanyaan Leo dengan menulis di kertas binder ku, tak mungkin aku menjawabnya secara lisan, ini sedang waktu perkuliahan, dan banyak orang disekelilingku.

    2 hari lagi adalah ulang tahun Leo, jika ia masih ada maka tahun ini ia genap berusia 21 tahun. Ya, ia menang 1 tahun lebih tua dari ku. Sayangnya hari ini aku disibukkan dengan tugas kuliah yang deadline nya besok siang, aku tak bisa bergegas pulang hari ini. Leo sudah sangat berisik menagih janji ku, ia bahkan sempat bertanya apakah aku akan membelikannya kado ulang tahun, sungguh sama anehnya kelakuan bayangan Leo dengan Leo yang asli pun, bahkan setelah Leo pergi, bayangannya pun tetap menangih hadiah kepada ku.

    Malam ini bayangan Leo menemaniku untuk mengerjakan tugas kuliah ku yang sedang ku kebut, karena besok sore aku berencana untuk berangkat pulang ke kota rumah ku.

    "Baiklah.. Ayok kita berangkat sekarang, bukankan jadwal kereta nya sudah mepet ya?" ajak Leo, tepat setelah aku keluar kelas ku.

    Kami bergegas berangkat pulang ke rumah susun ku, dan langsung berkemas untuk pulang ke kota rumah ku, karena memang benar jadwal keberangkatan kereta sudah sangat mepet. Aku berlari hingga akhirnya kami duduk tenang di dalam kereta. Kami sampai malam hari, dan langsung menuju rumah ku, aku kembali ke kamar ku, tersenyum tipis melihat bintang-bintang di jendela ku yang sedikit menyala karena gelapnya ruangan ku.

    "Indah." begitulah mulutku berkata dengan lembut, memang indah dilihatnya. Bintang-bintang pemberian Leo benar-benar membuat pemandangan di jendela kamar ku menjadi Indah. 

       "MINA!! Wake Up! Hari ini ulang tahun ku!! Aku berumur 21 Tahun!! Kau harus mengucapkan selamat kepada ku.. cepat bangunlah.. belikan sesuatu untuk ku.." begitulah bayangan Leo membangunkan ku. Ia cukup kegiragan karena benar hari ini adalah ualng tahun Leo yang ke 21.

      Sebelum ke rumah Leo, aku menagajak bayangan Leo untuk memberli beberapa kue kering untuk kedua orang tua Leo, dan mengajaknya ke sebuah toko antik di pinggir jalan. Aku menemukan sebuah mainan berbentuk gitar yang dapat menyala dengan isian baterai, bentuknya sangat bagus untuk dipajang, aku memutuskan membelinya untuk hadiah ulang tahun Leo, Leo sangat menyukai gitar, Leo dan gitar adalah perpaduan yang sangat aku sukai.

    "Permisi~" saut ku di depan rumah Leo.

    "Hi Mina~ Lama tak jumpa" ternyata Anggie yang menghampiri ku.

    Anggie menghampiri dan memeluk ku, ia memeluku dengan sangat erat, tak sadar ternyata Anggie sempat menangis dan mengatakan "Aku tau kamu merindukannya juga". Aku hanya terseyum padanya, ia kemudian mengajaku masuk dan bertemu dengan orang tua Leo.

    "Halo Mina.. Apa kabar sayang? sudah lama sekali kamu tak berkunjung kesini nak." tanya Ibu Leo yang menghampiri dan memeluk ku.

    Kami duduk di sofa ruang tamu rumah Leo, Anggie dan Ibu Leo banyak bertanya tentang kehidupan kuliah ku dan tentu mereka menanyakan keadaan ku saat ini setelah kepergian Leo.

    "Aku tau itu sulit Mina, tak ada seseorang yang tak rapuh yang ditinggalkan pasangannya. Kalian berdua adalah adik ku yang baik, aku tak akan pernah melupakan itu." tutur Anggie pada ku.

    tapi tunggu...

    "Pasangan? kenapa pasangan?" tanya ku terkejut. Sebab kami hanya berteman baik, kami dekat karena ia adalah sahabat ku, tapi apa maksudnya ini?

    "Bukankah kalian adalah sepasang kekasih?" tanya Ibu Leo padaku dengan ekspresi yang kebingungan dengan pertanyaan ku.

    "Ini memang bukan sesuatu yang penting, tapi kami adalah teman baik. Kami tidak pernah menjadi seseorang kekasih." jawab ku.

    "Apa kau membohongiku Mina, mengapa Ibu ku mengatakan jika kita seorang kekasih?" Leo menambah pertanyaan dengan berbisik disampingku.

    "Mina apa kau tau, Leo memaksaku membelikan tiket pesawat ke California saat itu untuk kekasih nya, ia mengatakan jika kekasihnya sangat ingin pergi ke sana. Aku mengabulkannya karena ia sangat memohon padaku dan Ibunya. Dan wanita yang dia maksud itu ternyata adalah kamu Mina" ujar Anggie padaku. 

    "Leo memintan ku untuk tak memberi tahu keadaan nya yang sedang sakit saat itu kepada mu Mina, Ibu bahkan khawatir jika kamu sangat marah pada ibu karena tidak memberitahu keadaan Leo saat itu, Leo memohon karena dia ingin kamu tetap bersama dia, dia takut jika kamu akan pergi meninggalkan dia jika tau keadaan dia yang semakin melemah" jelas Ibu Leo padaku.

    Aku hanya terdiam dan merasa terkejut dengan pernyataan Anggie dan Ibu Leo padaku. Ibu Leo langsung menarik tangan ku, ia mengajak ku ke kamar Leo dan menyuruhku untuk membuka kamarnya.

    Sungguh, aku sangat terkejut dengan semua yang aku lihat.

    Air mataku perlahan mulai keluar saat setelah aku membuka pintu kamar Leo. Semua ini, Meja, bahkan dinding kamarnya, terdapat foto-foto ku bersamanya. Leo mencetaknya dan memajangkannya di kamarnya, meja samping tempat tidurnya pun terdapat 1 foto aku bersamanya yang di simpan dalam bingkai kayu putih. Gitar pemberian ku disimpan rapi disamping kasurnya. 

    Kamarnya penuh dengan foto-fotoku bersamanya, pantas saja keluarganya sangat meyakini bahwa kita adalah sepasang kekasih. Bayangan Leo pun ikut terkejut saat melihat kamar Leo yang asli, ia bahkan berkeliling dan melihat-lihat foto-foto yang terpajang. 

    "Mina, cobalah buka box ini, ada tulisan nama mu." sahut bayang Leo padaku saat ia menemukan box putih di bawah rak buku milik Leo. Benar saja, di atasnya terdapat namaku "Park Mina". Aku lantas membukanya, dan ternyata didalamnya terdapat banyak sekali amplop berwarna warni, dengan tulisan di depannya "Mina".

    Aku menemukan 1 amplop berwarna putih, dengan ukuran paling besar diantara yang lainnya, kemudian aku membukanya. Isinya adalah sebuah surat dengan tulisan tangan, yang tak lain adalah tulisan tangan Leo.


Park Mina...
 
Kambing Pesek, Tuan Putri ku..
    Ini sudah tahun ke-8 aku mencoba mengenalmu, mencoba menjadi yang selalu ada untuk kamu. Dan tahun ini, juga menjadi tahun ke-8 aku mencintai kamu. Tentu saja aku melakukannya dalam diam ku. Aku senang, bahkan sangat senang sekali mengenalmu, tetap bersama kamu di tahun ini, dan tetap mencintai kamu walau mungkin kamu tak pernah menggapku dengan hal yang sama. Hey Kambing Pesek, apa kamu akan tetap menganggap aku sebagai teman dekat mu? ini sudah 1 windu aku mencintai kamu, apa tak sedikitpun kamu mau membalasnya? aku selalu ada bersama kamu, aku tak pernah mencintai wanita lain selain kamu, apa kamu benar-benar hanya menganggap ku seorang teman baik? Aku menyukai mu sejak awal kita bertemu. Sejak awal aku mengirim pesan singkat padamu, yang bahkan saat itu saja kamu tak kenal aku siapa.
    Aku terus mengagumi mu, aku selalu senang saat bersama mu, aku selalu mengingat segala tentang kita. bahkan aku menulis semua momen yang berkesan bersama kamu, semua aku kemas rapi dalam setiap amplop yang mungkin gak akan pernah kamu tau. 
     Setiap melihat wajahmu, aku selalu bertanya, apakah kamu akan balik mencintaiku juga? apa kamu akan terus bersama aku seperti ini? apa kamu akan menerima segala tentang aku? apa kamu mau jika suatu saat hidup bersama aku? aku terus khawatir akan kehilangan kamu Mina. Aku takut penantian dalam diam ku selama ini menjadi sia-sia.
     Aku sungguh menyukaimu, menyukai segala tentang kamu, menyukai segala momen bersama kamu, menyukai segala cerita kamu. Kamu tempat ternyaman ku di dunia untuk bercerita, kamu tempat ternyaman ku untuk berbagi senyuman dan tawa. 
    Gitar itu menjadi barang berharga ku saat ini, barang yang selalu ingin ku bawa dan lindungi, kamu menjadi alasan utama aku untuk selalu ingin memainkannya. Aku berniat memberi kamu sebuah liontin bintang sebagai hadiah untuk mu. Aku harap liontin itu akan menjadi barang yang sama berharganya seperti gitar yang kamu berikan untuk ku, aku tau kamu sangat suka sekali bintang. Bahkan tak jarang saat aku merindukan mu, aku akan datang ke depan rumah mu dan melihat jendela kamar mu yang penuh dengan bintang-bintang yang aku berikan. Syukurlah kamu sangat menyukainya Mina.    
    Entah kapan... Tapi suatu saat, aku ingin kamu tau perasaan ku ini. Perasaan yang semakin hari semakin terus berkembang menjadi lebih baik. Aku ingin kamu tau bahwa aku sangat mencintai kamu, bagaimana pun caranya aku akan memberitahu mu. Aku ingin kamu setidaknya sekali saja menyukai ku, walau mungkin itu sedikit mustahil bagi teman baikmu ini. 
    Mina..
 
    Suatu saat aku harap aku bisa mengatakan ini didepan mu secara langsung...
Park Mina.. Tuan Putri Kambing Pesek..
 
I LOVE YOU.. 💗


Lee Yong Gi. 2019/Jan/03.

 

 

    Sangat tidak mungkin air mata ku tidak jatuh membaca selembar surat itu. Aku bahkan menangis sesegukan di depan bayangan Leo, Ibu dan Kakak Sepupu Leo. Aku menangis karena menyesal mengetahui perasaan Leo selama ini, aku bahkan menyesal tak pernah sama-sama saling berbicara tentang perasaan kami satu sama lain. Aku banyak menyesali semua keterlambatan yang telah aku buat, aku terus menangisinya.

    Bayangan Leo, untuk pertama kali nya, ia menghampiri ku dan memelukku dengan erat. Aku dapat merasakannya, aku merasakan pelukannya. Leo. Lee Yong Gi. Ini sungguh dia yang memeluk ku saat ini. Aku merasakan kehangatannya, ini adalah lelaki yang aku cintai, Leo.


    Leo menyuruhku menatapnya, ia menganggat kepalaku dan mengusap air mataku. Aku melihat Leo semakin samar terlihat, ia menjadi seperti bayang Leo yang pertama kali ku temukan saat di pemakaman. Ia semakin memudar, dan kembali menjadi bayangan tipis, aku semakin menangis karena melihatnya.

    "Mina maafkan aku terlambat memberitahu mu, aku ingat, memang inilah yang ingin aku lakukan. Mina, Park Mina, Tuan Putri Kambing Pesek ku... Aku sangat Mencintai mu, aku senang kamu ternyata memiliki perasaan yang sama, saat ini aku akan menjadi satu-satunya insan yang paling bahagia di alam baru ku, karena wanita yang selama ini aku cintai ternyata mencintai ku juga. Sungguh terima kasih telah hadir di hidup ku... Mina... I Love You."

     Leo, bukan.. dia hanya bayangan Leo. 

    Mengusap air mata di pipiku dengan lembut, mengucapkan kalimat perpisahan sebagai jawaban selama ini atas kehadirannya di hidupku. Ia mewakili Leo, mengatakan kalimat yang sama-sama aku inginkan selama ini.

    Dia, pergi dengan bahagia.



---

    Besok adalah ulang tahun Leo yang ke 22 Tahun, ia semakin tua ternyata.

    Kali ini di hari ulang tahunnya, aku benar-benar sendiri berkunjung ke makan Leo untuk mengucapkan selamat karena di tahun ke -22 ini, dia masih menjadi insan yang selalu diingat oleh orang-orang di dunia yang mencintainya.

        Setelah dari pemakaman, aku mengunjungi rumah Leo, tentu saja aku akan ke kamar Leo dan menyimpan hadiah ulang tahunnya disana, tahun ini aku menghadiahi Jam Tangan yang ia inginkan 8 Tahun lalu saat kita berada di tingkat 3 SMP. Jam tangan ini masih cukup populer di pakai remaja jaman sekarang, dia emang gak pernah gagal kalo memilih style yang cocok dengan dirinya.

       Selama setahun kebelakang, sejak aku benar-benar ditinggal oleh Leo, aku mulai membuka amplop yang dibuat oleh Leo dalam box bertulisKan namaku, Ibunya Leo mengijinkan ku untuk membawanya pulang, sebab ada banyak sekali amplop yang ada didalamnya.

        Aku terharu sekaligus terkejut, terharu karena ternyata memang benar, ia menuliskan segala momen yang sangat berharga baginya, selain itu dia juga beberapa kali menuliskan saat dia merasa kesal atau cemburu padaku, itu sangat lucu sekali. Aku juga terkejut karena ternyata ia seromantis dan serajin itu menulis semua momen indah nya bersama aku, setau ku dia bukan tipe pria yang seromantis ini saat menyukai seorang wanita, ku pikir dia adalah pria nakal yang selalu jail dan iseng terhadap wanita, ternyata aku beruntung menjadi satu-satunya wanita yang dicintai olehnya, mendapatkan perlakuan spesial darinya. Aku sangat bahagia mengenal dia.

        Leo, akan selalu menjadi satu-satunya pria yang menetap dalam hati ku. 

        Aku jatuh cinta lagi dan lagi padanya, bahkan setelah ketiadaannya.

        Leo. Aku Mencintai mu, Sungguh, kau bukan sekedar tempat aku bercerita, tapi kamu sudah ku anggap sebagai Rumah untuk aku berpulang.

        Aku Mencintaimu, Sekarang, Besok, Lusa, dan Selamanya.

I LOVE YOU.. LEO 💕

 

Tidak ada komentar:

Posting Komentar

Halo semua..

Aku gak tau kalo ternyata menjadi manusia itu harus Sempurna.

Minggu, 19 Januari 2025 Masih awal tahun ya... Tapi hari ini aku tau, ternyata aku masih belum sebaik itu untuk hidup di dunia. Dengan adany...