setelah kejadian2 yang membuat aku muak selama ini
ditambah dengan kejadian baru2 ini yang aku alami
Aku jadi berubah pikiran
untuk waktu yang lama, diwaktu2 yang sebelumnya
aku selalu berpikir
"bukankah enak setelah menikah? aku memiliki 1 orang yang akan benar2 berada di samping ku.. sepertinya bagus, kalo aku cepet2 nemuin 1 pria yang tulus dengan aku, menjadi tempat aku bercerita, menjaga aku, melindungi dan menyayangi aku, mencintai aku sepenuhnya.. mungkin jika aku sudah menikah, suami ku akan begitu.. aku akan benar2 memiliki rumah yang nyaman"
Intinya, rasanya pengen cepet2 menemukan seseorang yang akan menjadi suami ku, jodohku di umur yang cukup..
makannya saat2 itu aku menargetkan ingin menikah diusia 23 tahun.
Tapi...
setelah kejadian beberapa hari lalu, sepertinya aku benar2 berubah pikiran..
"aku takut menikah"
sampai2 aku menaikan target menikah ku, menjadi 25 tahun dan mungkin akan bertambah.. aku ragu, padahal saat ini aku sudah ada di usia 22, 1 tahun lagi target menikah ku akan datang, sudah waktunya aku mulai membuka hati buat orang yang akan menemani aku selamanya..
Tapi... aku berubah pikiran
"lebih baik 25 tahun aja"
bukan tanpa alasan, aku tiba2 menjadi takut untuk menikah..
Ku bilang, sejak kejadian "itu"..
kejadian beberapa waktu lalu yang membuat aku pulang ngantor langsung nangis ke rumah Wafa, besoknya aku bolos kerja, dan kabur ke plara selama 5 hari berturut turut..
Aku takut...
kelak saat aku bertemu pria yang katanya akan menjadi pendamping aku,
aku mencintai dia, kita saling menyayangi, hidup bahagia.. tapi aku takut, jika ia akan seperti ayah..
Meninggalkan aku lagi,
Membiarkan aku sendirian lagi..
Sama seperti ayah,
disaat aku merasa bahagia, memiliki malaikat pelindungku, merasa nyaman dengan senyuman ku.. aku malah kehilangan Ayah..
Aku takut..
aku akan jatuh lagi ke lubang yang gelap seperti sekarang
aku takut akan ditinggal pergi lagi..
Tapi bagaimana jika tidak begitu?
aku tetap takut...
takut ketika aku sudah percaya penuh kepada pria itu
ketika aku sudah merasa "setidaknya ada 1 orang didunia ini yang ada di samping ku"
Ia akan menjadi orang yang sangat mengecewakan ku
membohongiku,
menghianatiku
Menganggap aku tidak penting dan tidak ada..
Sama!!
Sama seperti saat ini,
ketika aku benar2 kehilangan ayah, ketika aku berpikir "Tenang, aku masih punya keluarga yang bisa aku percayai"
MEREKA MALAH MEMBOHONGI AKU!!
MENGECEWAKAN AKU!!!
DAN MENJADI KELOMPOK ORANG2 TERJAHAT YANG PERNAH MENYAKITI AKU!!
KELUARGA KU SENDIRI!!!
aku takut setakut2nya
aku takut menikah
aku takut hidup dengan orang baru
yang bahkan orang lama terdekat aku saja SANGAT tidak bisa aku percayai..
aku takut..
aku kehilangan rasa percaya ku pada orang2 dalam sekejap,
bagaimanapun semuanya membuat aku takut untuk mengenal dan membawa orang lain masuk ke kehidupan aku..
aku bahkan menghilangkan keinginan ku untuk berpacaran..
entah kenapa, tapi benar2 menyakitkan rasanya walaupun itu belum tentu terjadi
tapi aku tetap merasa takut
aku enggan berpacaran
aku enggan menikah
aku bahkan sempat berpikir, "bukankah lebih baik aku bertemu jodohku hanya setelah aku berada di akhirat?"
karena aku pernah membaca sebuah kalimat, yang menjelaskan bahwa setiap manusia akan bertemu jodohnya, entah di dunia ataupun di akhirat. dan jodoh dunia pun belum tentu akan menjadi jodoh di akhirat..
See?!
bukankah lebih baik bertemu jodoh aku hanya dalam sekali pertemuan saja? yang jelas dia akan menjadi jodoh aku selamanya,tak akan pernah meninggalkan aku, apalagi menyakiti ku.
Lebih baik kan? Bertemu Jodoh ku setelah nanti di akhirat saja?
Karena Dunia begitu menakutkan buatku sekarang..
Bahkan aku sendiri gak tau, saat ini siapa kira2 manusia yang masih bisa aku percayai..
Bahkan aku sekrang sudah ragu untuk bercerita pada seorang laki2 di masa lalu ku..
aku sudah malu kembali bercerita keluhan aku ke Anggi, padahal waktu itu dia pernah bilang jika ada apa2 cerita saja ke dia..
tapi rasanya sekarang berbeda, dia juga...
satu2nya orang yang bisa aku percayai, sekarang juga berubah..
mungkin dia juga sudah muak membaca semua curhatan aku yang tak ada pengaruh apa2 untuk dia, omong kosong yang tak berefek juga..
Belakangan ini aku berusaha untuk ingin bercerita ke Anggi, rasa sakitnya, dan alasanya selama ini..
rasanya ingin menjadikan Anggi, satu satunya orang yang akan tau alasan dibalik semua ini, alasan terbesar mengapa aku bisa sangat sesakit ini, setrauma ini, dan semarah ini..
Tapi sayang, beberapa kali aku coba untuk ingin memulai percakapan, ia malah tak membalas pesan ku..
Saat siang hari, saat aku hanya ingin mengingatkan tentang Tugas Akhirnya, dia akan membalas, dan hanya mengatakan "Maaf" karena pesan yang kemarin tidak ia balas, tanpa bertanya "Mengapa?" padahal sebenarnya aku memang sedang kenapa-kenapa.
See? No One, Yang bisa aku percayai sekarang 😊
Tidak ada komentar:
Posting Komentar