Translate

Rabu, November 08, 2023

Aku menemukan titik terakhir.

Hai hoho udah lama banget gak bercerita panjang lebar...

Apa kabar?

Hmm kemarin aku sempet keinget sama isi blog ku yang kayanya udah lama gak update sebuah cerita tentang rasa yang tak kunjung usai...

kali ini aku kembali dengan berita baik...
Yaa... Aku menemukan penghujung cerita.

Rasanya cukup menyedihkan saat aku baca postingan terakhir tentang Story Close Friend Ranca Upas...

Kenapa aku terlihat menyerah pada cerita itu?
Kenapa seperti aku mundur begitu saja?

Engga, ternyata aku gak menyerah.. Aku gak mundur sedikit pun..
Tapi kali ini, aku membuka jalan baru.
Anggap saja aku keluar dari jalan yang tak sewarna dengan ku.

Aku berhenti berjalan di Warnanya Anggi.
aku berhenti berjalan dibelakangnya.
aku berhenti mengejarnya...

Semenjak cerita terakhir, aku memutuskan untuk menutup Story Anggi..
bukan tanpa alasan, aku hanya menghidari perasaan yang tak ingin aku rasakan.
aku menghidari rasa sakit yang mungkin akan datang kepada aku lewat cerita yang dia bagikan.

Aku menutupnya... dan tak melihatnya lagi.

Sesekali ada saja temanku yang tiba2 menghubungiku dengan mengirimkan sinyal "Mayday Mayday!!"
Hahaha... Mereka begitu perhatian padaku, sampai2 mereka melarang ku untuk membuka story Anggi di beberapa momen...
Ternyata aku tau, mungkin isi ceritanya akan begitu menyakitkan jika aku lihat.

Setelah beberapa lama aku menghiraukan semua tentang dia,
ternyata aku sadar akan sebuah perumpaan perjalanan aku selama ini.


Tanpa aku sadari sebelumnya...
Ternyata selama ini aku seolah berjalan di Jalan bewarna Hijau..
Tidak, itu bukan jalanku...
Aku adalah si Biru.
Aku sedang berjalan di jalur orang lain yang dimana orang itu berada di depanku.
Ia Berwarna Hijau, yang sedang berjalan dijalurnya Hijau.
Aku...
berada di jalurnya...
Hanya karena aku tertarik dengan warnanya.
Semakin aku berjalan mengikutinya...
Aku semakin penasaran dengan insan di depanku.
Sayangnya, jalannya semakin cepat menjauhiku..
Mungkin karena ini bukan jalurku, kakiku tidak berjalan secepat dia yang ada di depanku.
Aku sekuat tenaga mengejarnya, dan terus terfokus padanya.
Tapi, Semakin hebat juga dia berlari di jalurnya..
Semakin lama rasanya semakin jauh aku ditinggalnya.
Mataku kesulitan berfokus pada dia yang semakin jauh didepanku.
Sampai akhirnya aku benar-benar kelelahan.
Aku kelelahan karena terus mengejar ketertinggalan.
Mataku sudah tak bisa melihat sosoknya lagi.
Dia sudah sangat jauhhh berlari di depan sana.
Disaat itu aku berhenti sejenak.
Menarik napas ku sedalam-dalamnya.
Aku tersadar...
Dia...
Tidak pernah menoleh kebelakang.
Dia tidak pernah menunggu ku.
Dia, tidak peduli akan keberdaan ku di belakangnya.
Pada akhirnya aku hanyalah si Biru yang ditinggal sedirian di jalur Hijau.
Aku melihat sekelilingku..
Rasanya seperti ada banyak cermin besar yang mengelilingi ku,
Cermin-cermin ini seperti sengaja ditempatkan oleh Orang di depanku itu.
Dia seakan2 meninggalkan cermin di setiap langkahnya,
Hanya agar aku yang berada di belakangnya, 
dapat sesekali menoleh ke sekeliling,
dan bercermin dengan begitu jelas.
Akhirnya..
Aku menemukannya..
Aku menemukan cermin2 yang ditinggalkannya itu.
Semakin aku melihat ke arah cermin itu,
rasanya semakin jelas.
"Aku tidak seharusnya ada disini"
Aku menginjak jalur berwarna Hijau, 
Dimana aku adalah Si Biru.
Kita tidak sewarna.
Aku memaksakan berjalan dijalur yang salah.
Mungkin itu sebabnya, selama ini aku mudah kelelahan saat berjalan.
Rasanya begitu berat seperti ada penghabat aku untuk berlari mengejarnya.
Tentu itu karna aku tidak berjalan di jalurku yang seharusnya.
Cermin-cermin besar ini adalah sebuah pesan dari dia yang sudah berada jauh di depanku..
Semua cermin ini seperti berkata "Lihatlah dirimu... Kamu tidak seharusnya ada disini!"
Aku terdiam.
Aku mengasihani diriku sendiri, kemudian menangis
Rasanya aku telah melakukan kejahatan pada diriku sendiri.
Kenapa? 
Kenapa aku harus menyakiti diri ku sendiri hanya untuk seseorang
yang sejak awal sudah jelas tujuannya tidak pernah ada aku 
Aku sekuat tenaga menjadi baik untuk orang lain
Tapi aku mengabaikan diriku sendiri.
Rasanya ternyata lebih sakit dari pada aku menyadari bahwa orang yang aku pilih,
Tidak pernah mau memilihku.
Kakiku sakit karna terus berlari dijalur yang salah.
Aku kelelahan..
Sangat lelah...
Ingin aku kembali berjalan ke titik awal, 
dan tak pernah berjalan di jalur Hijau.
Namun terlalu jauh jika harus kembali ke awal.


Aku berdiri,
Menghadap cermin yang begitu besar.
Entah mengapa mulai muncul amarah dan rasa kesal.
Apakah aku merasa sedang disia-siakan?
Sungguh Muak.
Aku memukul cermin yang ada di depanku.
Mereka hancur begitu saja.
Namun aku menemukan jalur baru,
Jalur berwarna biru yang mengarah ke arah lain.
Mungkin ini seperti jawaban dari rasa lelahku.
Kemudian kaki kanan ku mulai melangkan ke luar Jalur Hijau ini.
Dan aku pun mulai berdiri di Jalur Biru.
Jalur yang sewarna dengan ku.
Entah mengapa rasanya seperti aku keluar dari dunia lain yang terus menolakku.
Aku tak perlu kembali ke awal untuk memulihkan semuanya.
Aku kini berjalan dijalurku.
Aku ada didunia ku sendiri.




Alur perumpamaan itu datang begitu saja di pikiranku.
Ya.. Rasanya lega.
Rasa Sakit itu sudah tidak ada.
Aku kembali pada rasa yang seharusnya ada sejak awal.
Aku melepasnya.

Ternyata, tak perlu aku melupakan semua yang pernah terjadi dan mereset semua dari awal.
Pada akhirnya aku dapat menemukan jalanku sendiri.
Tak ada lagi yang aku kejar..
Tak ada lagi yang mengabaikan ku.
Semua yang telah terjadi padaku, diijinkan untuk selalu tinggal bersamaku 
sebagai sebuah kenangan pahit manis yang pernah mewarnai ceritaku.

Singkatnya, 
Tak mungkin ada Blog ini, jika bukan karena aku yang sempat berjalan di jalur yang salah.

Aku bahagia telah melewati semuanya.
Cerita kisah cinta ini dimulai dengan alur yang begitu membuatku bahagia.
Bertemu dengannya kala itu membuat aku sadar bahwa aku juga berhak merasakan rasanya dicintai.
Walau pada akhirnya, kita tetap menemukan titik akhir pertemuan kita.
Anggap saja waktu kita sudah selesai.
Dia mungkin akan menjadi tokoh utama kisah cinta aku yang tak mudah tergantikan.
Tapi aku yakin, kelak aku akan menemukan sosok Tokoh Utama yang sebenarnya, yang takan pernah sekalipun tergantikan.
Aku bersyukur telah melalui kisah ini dengan waktu tempuh yang cukup panjang.
Bersyukur merasakan segala perasaan yang telah ia berikan padaku.
Rasa suka, rasa bahagia, rasa cemburu, hingga rasa yang terabaikan.
Anggap saja ini cerita "First Love" ku yang aku mulai dari umur 13 Tahun,
dan aku akhiri di umurku yang ke 23 Tahun.

Akan aku kenang ia sebagai tokoh utama masa lalu ku.
Terima kasih telah hadir dan berbagi cerita seru.
Mari mulai berteman, seperti kita di awal cerita.

Selasa, Agustus 01, 2023

Selamat 24 Tahun MOCHANG!!

 Oyyy 24 tahun hahaha...

Apa Kabar Moch Anggi?

Gimana? Udah punya pasangan kaliii..

Wahh beruntung nya~ wkwkwk

Selamat loh ya bro...
Udah masuk 24 Tahun aja nih...
Sudah masuk umur2 keseriusan wkwkwk...
Gimana kerjaan? Lancar?
Santai ajaaa.... 
Gak ada yang mulus2 di dunia ini wkwkwk
Setiap jalan ada aja yang rusak berbatuan nya...
Selow ae lahhh...
Semangat Gi!!

Nikmatin hidup dulu...
Kalo gak capek, namanya bukan hidup gi...
Nanti Istirahat mah bukan di dunia,
tapi kalo udah istirahat gak bisa capek capean lagi...
Bosen yang ada wkwkwk
Jadi nikmatin dulu aja ya~

Sehat2 loh bro...
Jaga kesehatan, makin berumur biasanya makin kerasa jompo wkwk
24 tahun mah baru permulaan...
Semangat Moch Anggi!!!

Sebagai teman yang baik.. ealahhh
gw cuma berharap dan berdoa yang baik2 buat Moch Anggi
Semoga lu Baik2 aja,
Semakin banyak bahagia yang menghampiri lu..
Semakin banyak seneng2 nya...
Semakin kuat Mental nya hehehe..

Jangan lupa liburan bro...
Kalo lagi masa-masa Keos,
Rehat dulu aja...
Jangan selalu dipaksakan...
Jangan lupa juga jaga Sholat nya..

Wkwkwk
Happy Birthday Bro!!🎂

Kamis, Maret 23, 2023

Tentang Story Close Friend Ranca Upas

........

Bingung, gimana aku mendeskripsikannya hehe...

........

Harusnya aku seneng dong liat dia bahagia, lagian tahun lalu kan aku ngedoain dia, nyuruh dia biar dapet pacar. Kalo doa aku terkabul gini, masa aku harus kecewa? hehe....
Gak tau harus ngomong apa sih, soalnya agak.... hehehe sakit.
........

Berhubung aku hanya ingin menulis tentang rasa bahagia aku mengenal dia, jadi untuk kali ini gak akan aku bahas ya.. begitu juga kejadian-kejadian setelah ini yang setopik sama yang sekarang ini, gak deh gak aku bahas hehe... Soalnya rasanya tuh saat ini aku gak tau kaya gimana..
Antara sebenernya aku ngerasa gak mau nangis, atau aku cuma sekuat tenaga nahan nangis.
hehe gak paham sama yang dirasain hehe... 

.......
Lagian bagi sebagian orang, ataupun orangya langsung juga dengan hanya baca judulnya aja pasti langsung paham kan hehe... Sudah ya, aku tutup.
......


Selasa, Maret 14, 2023

MENYUKAI DULUAN atau DISUKAI DULUAN?

Pernah suatu saat ada orang terdekat gw yang bilang begini,

"kalo cari pasangan, coba cari yang dianya suka kamu duluan, dengan begitu kamu bakal ngerasain rasanya disyukuri keberadaannya dan dihargai perasaannya oleh dia", begitu katanya.

Tapi, kita bahas pengalaman gw mengenai rasa suka dulu deh ya.

-------

Dipenghujung sekolah menengah pertama gw akui bahwa gw pernah Menyukai seseorang. Semua orang tau itu. Rasanya mungkin emang gw duluan yang menyukainya, tapi berakhir begitu saja tanpa pernah dimulai, gitulah katanya.

Saat gw memasuki jenjang sekolah berikutnya, gw bertemu banyak orang baru dan tidak pernah ada Dia di tempat itu, dengan kata lain kita berada di tempat yang berbeda.
Gw meyakini bahwa jarak dan waktu antara kita memang akan memakan habis semua yang tersisa pada saat itu. Yaa.. tidak ada ba bi bu antara kita, apa yang bisa diharapkan bukan?
Pada akhirnya sebelum dilangkahi duluan, dengan dalih pengalihan perasaan, gw memutuskan untuk mencoba mengganti pemeran utama.

Gw mencoba menyukai seseorang yang baru.

Sebut saja dia F. senior gw di sekolah, yang mulai gw sukai di sepanjang hari2 Masa Orientasi.
Saat itu memang menjadi dekat, sempat berkomunikasi layaknya ikan yang telah memakan umpan.
Namun, semakin lama waktu berlalu, ternyata gw merasakan kemungkinan akan terulangnya ending yang sama. Berakhir tanpa pernah dimulai. 

Dihari-hari gw masih berkomunikasi dengan ketidakpastian itu, gw mendapat berita bahwa ada seseorang yang ternyata diem-diem lagi menyukai gw. Jujur sebenernya pada saat itu gw gak tau orang yang disebutkan itu siapa? orangnya yang mana? dan dari kelas mana?

Sebut aja dia T. yang katanya dia adalah senior gw di ekskul, dan temen satu kelas senior F. Anjir emang drama persukaan ini. Pada saat gw mendapatkan berita itu, gw sempet tidak percaya, kek "Gak mungkin sih ada yang suka sama gw, apalagi senior" ya soalnya emang pada saat itu gw bukan orang yang dikenal banyak orang, jadi kek mustahil aja bagi gw ada senior yang gak gw kenal ternyata diem-diem suka sama gw, kek anjirrrr perasaan gw gak pake susuk gitu deh.

Karna gw penasaran dengan kebenaran itu, gw mutusin buat mencoba mencari tau. Kek mulai menebar umpan lagi khusus buat si Senior T yang katanya suka sama gw ini. Yang berakhir dengan, Ya ternyata memang begitu kenyataannya.

Pada saat itu, sebagai pertimbangan gw untuk langkah selanjutnya hehe...
Gw coba mengingat kata-kata yang pernah gw denger dari orang terdekat gw, "Cari yang dianya suka kamu duluan" karena yaaaaa... Gw ingin perasaan gw dihargai.

"2x sebelum ini, lu udah Menyukai seseorang duluan, dekat, dan berakhir begitu aja. Gak usah munafik, lu pasti merasa kalo perasaan lu itu gak dihargai, kan?" Gitu kata diri gw.

Yang pada akhirnya, gw memutuskan untuk menerima senior T sebagai pasangan gw saat itu. Dengan Ekspetasi bahwa gw akan lebih dihargai keberadaannya, karena toh kan dia yang menyukai gw duluan. Dan gw berkomitmen dengan diri gw sendiri, untuk membayar rasa suka dia itu dengan Gw yang akan mencoba menumbuhkan rasa suka gw ke dia, dan itu harusss karena gw sudah menerima dia.

Lu tau apa? nyatanya, Tidak.
"Dia yang menyukai lu duluan akan menghargai lu", Bohong.

Hubungannya berakhir hanya dengan 2 bulan perjalanan, dengan ending yang cukup membuat gw merasa dikhianati. Anjirrrr wkwk bahasanyaaaa gaya bet dah.
Gw nangis anjir, bukan karna menangisi hubungan yang selesai.
Gw menangisi diri sendiri yang Begooo bangettt gw, bisa-bisanya gw menyia-nyiakan energi gw untuk mencoba menyukai orang yang akhirnya malah mengkhianati gw, gblk banget anjirrrr waktu gw terbuang sia-sia dengan orang yang salah. Gw cape-cape mikirin gimana cari cara biar gw bisa menyukai diaaaaa, dan di tengah-tengah proses gw itu, dia mengakhiri hubungannya dengan kenyataan yang traumatis sekali.

Selesai.

Ehh.. lu tau apa? Senior F yang sebelumnya gw sukai duluan itu ternyata datang lagi ke gw.
Singkat cerita, dia datang seakan2 membawa lembar baru yang katanya gak akan dia rusak seperti lembar sebelumnya. Deket, kemudian Jadian. Ya, gw jadian sama orang yang gw sukai duluan.
Hubungannya berjalan 2 tahun, berlalu dengan begitu sepi dan sunyi. wkwkwk yang tau tau aja yak.

Pada akhirnya, yaaa berakhir juga.
Karena apa? Ending yang sama dengan lembar sebelumnya.
Traumatis sekali. 
Bedanya, saat ini gw gak nangis lagi soalnya gw udah sadar diri sejak awal.
"Yaa toh memang gw duluan yang suka dia kan, mungkin dia menerima umpan gw cuma karna merasa kasian atau memang gak ada pilihan lain, bukan karena memang menyukai gw balik."

-------

Dan, INI OPINI GW...

Dari 3 kejadian itu gw menyimpulkan bahwa,
"Menyukai duluan atau Disukai duluan, kemungkinan untuk disakiti itu akan selalu ada."

dan akhirnya gw memutuskan untuk memilih apa yang ingin gw pilih dan apa yang bisa membuat gw senang memilih pilihan gw itu, walaupun rasa senangnya cuma numpang lewat.

Jadi pilih apa? Menyukai duluan.

Kenapa?????

Karena gw merasa, disaat gw menyukai duluan, gw punya kesempatan untuk memfilter seseorang sebelum pada akhirnya gw memutuskan apakah gw akan terus suka sama orang tersebut atau tidak.
Gw punya kontrol sendiri untuk memilih, mana yang gw butuhkan, mana yang cocok dengan gw, mana yang menurut gw dia baik buat gw, dan mana yang kekurangan dan kelebihannya bisa gw maklumi dan terima sepenuh hati gw. Semuanya gw yang memilih. 
Sehingga pada saat gw mengatakan "Gw Suka Sama Dia", itu berarti orang tersebut sudah melewati tahap screening yang begituu panjangggg dan ribettt.

Sedangkan, disaat gw dengan seseorang yang menyukai gw duluan.
Semuanya tuh abu-abu, gw akan merasa dipaksakan untuk mengscreening orang tersebut dalam waktu singkat dan tidak detail. Gw akan dipaksakan untuk mencocoklogikan gw dan dia secara mendadak. Pada akhirnya akan muncul pemikiran-pemikiran denial sama setiap hasilnya. Seperti kemungkinan gw menemukan ketidak cocokan antara gw dan dia, tapi pemikiran denial itu ada karena Dia yang menyukai gw duluan. Kek merasa gakk mungkin kalo dia menyakiti gw, kan dia yang ingin bersama gw duluan. kek hahahahah....
"kemungkinan untuk disakiti itu akan selalu ada."

Jadi ya, INI OPINI GW.

Keknya lebih baik menyukai duluan gak sih, 
jadian atau gak jadian, kita akan merasakan bahagianya walaupun cuma numpang lewat.
Sekedar kita dekat dengan orang yang kita sukai, atau sebatas chat kita dibalas sama orang yang kita sukai. Euphorianya tuh ADA.
Endingnya itu ya antara Akan berakhir tanpa pernah dimulai, atau Beneran Jadian. Ya jawaban di masa depan itu udah pasti cuma ada diantara 2 kemungkinan itu aja. 
Jadi jika pada akhirnya gak pernah ada kata Jadian, atau Jadian tapi dikhianati, yaaaaa kita akan lebih memaklumi gitu, Karna memang sejak awal kita yang menyukai duluan, dan Dia tidak punya kewajiban untuk menyukai kita balik. Begitu juga kita yang gak boleh memaksakan keputusan dia.
Dengan kata lain, lebih sadar diri aja gitu, jadi gak ada ekspetasi yang berlebihan. hehe...

Sebelum ditutup...
Mau Memohon maaf untuk setiap karakter pada cerita yang mungkin merasa diceritakan.
Terlebih untuk perasaan yang gw tulis yang sebelumnya tidak pernah gw ucapkan, yang mungkin cukup menganggu kalian. 
Cuma mau bilang, gw sudah memaklumi semua yang terjadi. Jadi, ya sudahlah mari jaga hubungan baik yang ada saat ini yak hehe...

Basa basi ini kita tutup dengan kalimat, INI OPINI GW.

D I C I N T A I atau M E N C I N T A I ?

2 hari yang lalu, aku ditanya sama besti.

Katanya "kamu milih Dicintai atau Mencintai?"

Aku sempet diem sih pas mau menjawab, soalnya mikir gini, "Sebenernya aku tuh pengennya dicintai, tapi pada kenyataannya aku selalu memilih untuk mencintai. Karena ke trust issue an gw yang begitu besar sehingga gw meragukan perasaan dicintai oleh orang lain."

dan pada akhirnya gw menjawab "Mencintai".

-----
Selama gw pulang ke rumah, hal kecil itu mengganggu isi otak si pemikir ini. 

"Iya yah, bukannya lebih baik Dicintai? kan katanya kalo kita Dicintai, maka kita akan dihargai. Sedangkan saat kita mencintai, kemungkinan untuk tidak dihargai itu lebih besar."

Tapi... tiba-tiba si gw yang lain, memberikan pertanyaan sederhana di tengah2 proses gw mencerna pertanyaan ini yang ternyata jawabannya tuh semua orang pun tau.

"Emangnya ada makhluk di dunia ini yang Tidak Ingin Dicintai?"

Sebenernya INI OPINI GW..
Gw berpikir sepertinya semua makhluk di dunia ini Ingin Dicintai.
Bahkan rumput liar yang tumbuh di pinggiran got saja, mereka ingin dicintai oleh makhluk hidup lainnya, terlebih lagi oleh manusia.
Kucing liar di sudut pasar saja ingin dicintai oleh sesamanya, terlebih lagi oleh manusia.
Bayi dalam kandungan yang belum melihat dunia saja, mereka ingin dicintai oleh keluarganya.
Manusia yang sudah mati saja, mereka ingin tetap dicintai oleh orang2 yang siap mendoakannya.
Kita si pendosa ini pun, bukannya memang ingin dicintai oleh Sang Pencipta ya?

Pada akhirnya gw menyimpulkan, bahwa pada dasarnya semua makhluk di dunia ini secara naluriah memang Inginnya Dicintai.
Jadi Dicintai atau Mencintai itu sebenernya bukan sebuah pilihan yang bisa disandingkan.
Karena menurut aku, Dicintai itu adalah sebuah harapan yang ingin didapatkan oleh setiap makhluk.
Sedangkan, Mencintai itu adalah sebuah pilihan yang bisa kita lakukan secara sadar dan kontrol sepenuhnya ada pada diri kita.
 
Contohnya itu kek ditanya, 
"Kamu yakin Dicintai oleh dia?" atau,
"Kamu yakin Mencintai dia?".

Mana yang bisa kamu jawab dengan mudah dan logis tanpa kecocoklogian?
untuk pertanyaan pertama itu cuma bisa kamu jawab kalo konteks pertanyaannya dituju antara Kamu dan Sang Pencipta, juga antara Kamu dan Rasulullah SAW. 
Jawabannya itu jelas bukan? Ya Mereka Mencintai Kamu.
tapi kalo konteksnya sesama manusia? kamu bisa jawab dengan percaya diri dan yakin?
Dan untuk pertanyaan kedua, sepertinya selama kita bisa mengenal dan jujur dengan perasaan diri sendiri, kita bisa kok menjawabnya dengan percaya diri dan yakin. Apakah kita mencintai seseorang atau tidak.

Biasanya nih ya, suka ada tuh nongol di reels instagram yang judulnya "Ciri-ciri Dia Mencintai Kamu" hehehe... kalo baca2 kaya gitu kan jatohnya jadi cocoklogi yak? wkwk
Soalnya ada tuh yang katanya gak mau kehilangan pasangannya, gak mau menyakiti pasangannya, ingin membahagiakan dan membersamai, mencintainya sepenuh hati, tapi ujungnya selingkuh juga dengan dalih Khilaf.
Manusia....

Yang Bisa dijawab itu kalo pilihannya antara,
"Kamu mau Mencintai atau Saling Mencintai?"
Sebab gak semua orang ingin Saling Mencintai.
Ada loh yang merasa cukup dengan mencintai dengan sabar, padahal sadar tidak dicintai.
Dan di dunia ini ada juga manusia Egois yang hanya ingin dicintai tanpa mau mencintai toh.

Walau kemungkinan Saling Mencintai dalam waktu bersamaan itu cukup jarang atau bahkan mustahil terjadi, tapi ya kemungkinan itu selalu ada.
Entah diawali dengan dia yang mencintai kamu duluan, kemudian kamu bisa mencintai dia.
atau Kamu yang mencintai dia duluan, kemudian dia bisa mencintai kamu.
Yang ujungnya jadi Kalian Saling Mencintai... eaaaa..

Bukankah disetiap hubungan asmara antara 2 insan itu akan selalu ada 1 orang yang memulai?

Basa basi ini kita tutup dengan kalimat, INI OPINI GW.

Senin, Februari 13, 2023

Langkah baru dari dia yang baru masuk dunia baru

12 Februari 2023.
Dengan penuh keberanian dan dengan usaha besar menghilangkan kegengsian aku. Akhirnya aku mencoba menyapa dia lagi lewat pesan DM setelah sekian lama aku menahan diri.
"Apa kabar?" Kata ku.
Cukup lega saat dia jawab kalo dia baik2 saja.
Hanya sekian bubble yang muncul dalam percakapan kali ini, sungguh malam yang terasa dinginnya.
Saat itu aku menanyakan bagaimana kabar TA yang sedang ia kerjakan, lalu ia bilang jika TA nya masih belum selesai karna kendala dosennya. Tau gak sih kalo sebenernya aku itu agak kesel sama dosen nya ini sejak aku tau kalo Anggi ngerjain TA cukup lama itu karena kendala dosennya.
Tanpa diperpanjang, aku menanyakan apa kesibukan dia selain mengerjakan TA.
Masyaallah aku dengernya seneng banget sih, ternyata dia udah mulai kerja di sebuah kantor konsultan di Bandung. Dia dengan tugasnya dalam gambar desain kontruksi sipil, sumpah ya aku dengernya seneng banget demi apapun.
Dia mulai kerja dari awal tahun 2023. Masyaallah gatau deh aku bahagia dengernya.
Sebenernya di percakapan ini aku pengen banget bilang bahwa dia emang orang yang hebat kok, aku pengen bilang kalo aku bangga banget punya temen kaya dia, seriusan aku sering ngebangga2in ke temen2 aku diluar dia adalah orang yg aku suka, tapi seriusan aku bangga atas segala pencapaian dia yang hebat banget. 
Aku inget banget, dulu waktu kelas 1 SMK, di Mading yang di lapisin koran, aku ngeliat ada berita ttg olimpiade Biologi yang ternyata peserta dari Sukabumi lolos ke babak berikutnya, dan aku bangga banget karena aku ngeliat nama Moch Anggi Sapriadi sebagai salah satu pesertanya. Dan lu tau? Aku membanggakan berita itu ke anak2 kelas aku.
Sama halnya pada saat kita udah lulus sekolah, 2017 lalu kita sempet chatan setelah sekian lama gak bersapa, di hari ulang tahun dia 1 Agustus 2017, dia berangkat ke Bandung. Dan aku bangga banget sekaligus bahagia banget denger dia masuk ITB. Betapa kerennya orang yang aku suka ini heheh...
Gatau deh pokonya di percakapan hari itu pengennya aku memuji banyak hal tentang dia, berharap hal itu bisa membangkitkan motivasi dia lagi selama proses TA dia. Pengen banget ngeyakinin dia bahwa dia itu orang hebat, dia itu orang yang aku percaya bisa dengan mudah melewati tugas akhir kaya gini. Dia adalah orang yang sangat aku jadikan motivasi belajar karena kehebatannya dalam ambisi belajar. Dan sejujurnya aku pengen dia tau dan sadar itu.
Diluar dari itu, aku seneng kok denger dia udah mulai coba kerja..
Aku tau dia emang anak yang seperti itu, dia anak yang mudah untuk mendapatkan hal itu, karena dia emang bukan orang sembarangan...
Aku percaya akan itu, aku percaya akan kemampuan dia.
Tapi jujur kali ini bener2 berasa canggung.
Sekedar menyapa aja aku udah mulai canggung.


Anggi, kalo kamu baca ini beneran deh aku berharap kamu baik2 aja. 
Aku berharap kamu berhasil dalam segala pencapaian yang kamu inginkan.
Aku berharap kamu bener2 percaya sama kemampuan diri kamu yang luar biasa itu. Aku percaya kok kamu emang orang yang hebat. Aku yakin itu karena aku udah kenal kamu sejak lama.
Aku tau kamu, walau gak bener2 kenal kamu.
Tapi aku tau kamu emang bukan orang sembarangan yang bisa mudah jatuh karena hal kecil.
Semoga hari2 kamu lancar dan bahagia ya.
Semoga kamu belajar banyak hal yang menyenangkan dari pekerjaan kali ini.
Semoga dosen kamu juga di luluhkan hatinya buat ngebimbing kamu.
Aku yakin kok kamu pasti berhasil melewati tugas akhir dengan hasil yang sangat bagus.
Semangat Anggi. 
Do'a yang selalu terbaik buat kamu.

Halo semua..

Aku gak tau kalo ternyata menjadi manusia itu harus Sempurna.

Minggu, 19 Januari 2025 Masih awal tahun ya... Tapi hari ini aku tau, ternyata aku masih belum sebaik itu untuk hidup di dunia. Dengan adany...