Pernah suatu saat ada orang terdekat gw yang bilang begini,
"kalo cari pasangan, coba cari yang dianya suka kamu duluan, dengan begitu kamu bakal ngerasain rasanya disyukuri keberadaannya dan dihargai perasaannya oleh dia", begitu katanya.
Tapi, kita bahas pengalaman gw mengenai rasa suka dulu deh ya.
-------
Dipenghujung sekolah menengah pertama gw akui bahwa gw pernah Menyukai seseorang. Semua orang tau itu. Rasanya mungkin emang gw duluan yang menyukainya, tapi berakhir begitu saja tanpa pernah dimulai, gitulah katanya.
Saat gw memasuki jenjang sekolah berikutnya, gw bertemu banyak orang baru dan tidak pernah ada Dia di tempat itu, dengan kata lain kita berada di tempat yang berbeda.
Gw meyakini bahwa jarak dan waktu antara kita memang akan memakan habis semua yang tersisa pada saat itu. Yaa.. tidak ada ba bi bu antara kita, apa yang bisa diharapkan bukan?
Pada akhirnya sebelum dilangkahi duluan, dengan dalih pengalihan perasaan, gw memutuskan untuk mencoba mengganti pemeran utama.
Gw mencoba menyukai seseorang yang baru.
Sebut saja dia F. senior gw di sekolah, yang mulai gw sukai di sepanjang hari2 Masa Orientasi.
Saat itu memang menjadi dekat, sempat berkomunikasi layaknya ikan yang telah memakan umpan.
Namun, semakin lama waktu berlalu, ternyata gw merasakan kemungkinan akan terulangnya ending yang sama. Berakhir tanpa pernah dimulai.
Dihari-hari gw masih berkomunikasi dengan ketidakpastian itu, gw mendapat berita bahwa ada seseorang yang ternyata diem-diem lagi menyukai gw. Jujur sebenernya pada saat itu gw gak tau orang yang disebutkan itu siapa? orangnya yang mana? dan dari kelas mana?
Sebut aja dia T. yang katanya dia adalah senior gw di ekskul, dan temen satu kelas senior F. Anjir emang drama persukaan ini. Pada saat gw mendapatkan berita itu, gw sempet tidak percaya, kek "Gak mungkin sih ada yang suka sama gw, apalagi senior" ya soalnya emang pada saat itu gw bukan orang yang dikenal banyak orang, jadi kek mustahil aja bagi gw ada senior yang gak gw kenal ternyata diem-diem suka sama gw, kek anjirrrr perasaan gw gak pake susuk gitu deh.
Karna gw penasaran dengan kebenaran itu, gw mutusin buat mencoba mencari tau. Kek mulai menebar umpan lagi khusus buat si Senior T yang katanya suka sama gw ini. Yang berakhir dengan, Ya ternyata memang begitu kenyataannya.
Pada saat itu, sebagai pertimbangan gw untuk langkah selanjutnya hehe...
Gw coba mengingat kata-kata yang pernah gw denger dari orang terdekat gw, "Cari yang dianya suka kamu duluan" karena yaaaaa... Gw ingin perasaan gw dihargai.
"2x sebelum ini, lu udah Menyukai seseorang duluan, dekat, dan berakhir begitu aja. Gak usah munafik, lu pasti merasa kalo perasaan lu itu gak dihargai, kan?" Gitu kata diri gw.
Yang pada akhirnya, gw memutuskan untuk menerima senior T sebagai pasangan gw saat itu. Dengan Ekspetasi bahwa gw akan lebih dihargai keberadaannya, karena toh kan dia yang menyukai gw duluan. Dan gw berkomitmen dengan diri gw sendiri, untuk membayar rasa suka dia itu dengan Gw yang akan mencoba menumbuhkan rasa suka gw ke dia, dan itu harusss karena gw sudah menerima dia.
Lu tau apa? nyatanya, Tidak.
"Dia yang menyukai lu duluan akan menghargai lu", Bohong.
Hubungannya berakhir hanya dengan 2 bulan perjalanan, dengan ending yang cukup membuat gw merasa dikhianati. Anjirrrr wkwk bahasanyaaaa gaya bet dah.
Gw nangis anjir, bukan karna menangisi hubungan yang selesai.
Gw menangisi diri sendiri yang Begooo bangettt gw, bisa-bisanya gw menyia-nyiakan energi gw untuk mencoba menyukai orang yang akhirnya malah mengkhianati gw, gblk banget anjirrrr waktu gw terbuang sia-sia dengan orang yang salah. Gw cape-cape mikirin gimana cari cara biar gw bisa menyukai diaaaaa, dan di tengah-tengah proses gw itu, dia mengakhiri hubungannya dengan kenyataan yang traumatis sekali.
Selesai.
Ehh.. lu tau apa? Senior F yang sebelumnya gw sukai duluan itu ternyata datang lagi ke gw.
Singkat cerita, dia datang seakan2 membawa lembar baru yang katanya gak akan dia rusak seperti lembar sebelumnya. Deket, kemudian Jadian. Ya, gw jadian sama orang yang gw sukai duluan.
Hubungannya berjalan 2 tahun, berlalu dengan begitu sepi dan sunyi. wkwkwk yang tau tau aja yak.
Pada akhirnya, yaaa berakhir juga.
Karena apa? Ending yang sama dengan lembar sebelumnya.
Traumatis sekali.
Bedanya, saat ini gw gak nangis lagi soalnya gw udah sadar diri sejak awal.
"Yaa toh memang gw duluan yang suka dia kan, mungkin dia menerima umpan gw cuma karna merasa kasian atau memang gak ada pilihan lain, bukan karena memang menyukai gw balik."
-------
Dan, INI OPINI GW...
Dari 3 kejadian itu gw menyimpulkan bahwa,
"Menyukai duluan atau Disukai duluan, kemungkinan untuk disakiti itu akan selalu ada."
dan akhirnya gw memutuskan untuk memilih apa yang ingin gw pilih dan apa yang bisa membuat gw senang memilih pilihan gw itu, walaupun rasa senangnya cuma numpang lewat.
Jadi pilih apa? Menyukai duluan.
Kenapa?????
Karena gw merasa, disaat gw menyukai duluan, gw punya kesempatan untuk memfilter seseorang sebelum pada akhirnya gw memutuskan apakah gw akan terus suka sama orang tersebut atau tidak.
Gw punya kontrol sendiri untuk memilih, mana yang gw butuhkan, mana yang cocok dengan gw, mana yang menurut gw dia baik buat gw, dan mana yang kekurangan dan kelebihannya bisa gw maklumi dan terima sepenuh hati gw. Semuanya gw yang memilih.
Sehingga pada saat gw mengatakan "Gw Suka Sama Dia", itu berarti orang tersebut sudah melewati tahap screening yang begituu panjangggg dan ribettt.
Sedangkan, disaat gw dengan seseorang yang menyukai gw duluan.
Semuanya tuh abu-abu, gw akan merasa dipaksakan untuk mengscreening orang tersebut dalam waktu singkat dan tidak detail. Gw akan dipaksakan untuk mencocoklogikan gw dan dia secara mendadak. Pada akhirnya akan muncul pemikiran-pemikiran denial sama setiap hasilnya. Seperti kemungkinan gw menemukan ketidak cocokan antara gw dan dia, tapi pemikiran denial itu ada karena Dia yang menyukai gw duluan. Kek merasa gakk mungkin kalo dia menyakiti gw, kan dia yang ingin bersama gw duluan. kek hahahahah....
"kemungkinan untuk disakiti itu akan selalu ada."
Jadi ya, INI OPINI GW.
Keknya lebih baik menyukai duluan gak sih,
jadian atau gak jadian, kita akan merasakan bahagianya walaupun cuma numpang lewat.
Sekedar kita dekat dengan orang yang kita sukai, atau sebatas chat kita dibalas sama orang yang kita sukai. Euphorianya tuh ADA.
Endingnya itu ya antara Akan berakhir tanpa pernah dimulai, atau Beneran Jadian. Ya jawaban di masa depan itu udah pasti cuma ada diantara 2 kemungkinan itu aja.
Jadi jika pada akhirnya gak pernah ada kata Jadian, atau Jadian tapi dikhianati, yaaaaa kita akan lebih memaklumi gitu, Karna memang sejak awal kita yang menyukai duluan, dan Dia tidak punya kewajiban untuk menyukai kita balik. Begitu juga kita yang gak boleh memaksakan keputusan dia.
Dengan kata lain, lebih sadar diri aja gitu, jadi gak ada ekspetasi yang berlebihan. hehe...
Sebelum ditutup...
Mau Memohon maaf untuk setiap karakter pada cerita yang mungkin merasa diceritakan.
Terlebih untuk perasaan yang gw tulis yang sebelumnya tidak pernah gw ucapkan, yang mungkin cukup menganggu kalian.
Cuma mau bilang, gw sudah memaklumi semua yang terjadi. Jadi, ya sudahlah mari jaga hubungan baik yang ada saat ini yak hehe...
Basa basi ini kita tutup dengan kalimat, INI OPINI GW.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar